Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 16:21:24【Tempat Makan】777 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(45)
Artikel Terkait
- Kunjungi industri farmasi, WHO dorong kolaborasi penguatan fitofarmaka
- Wapres Gibran semangati siswa Ternate jadi generasi tangguh
- Refleksi Hari Pangan Sedunia, "Berilah kami makanan secukupnya"
- BGN perketat SOP dasar di SPPG menuju nol insiden keamanan pangan MBG
- Kemendag buka akses ekspor kuliner Indonesia ke lima negara
- Dinkes Sumsel temukan 390.354 kasus ISPA hingga September 2025
- Ahli ingatkan kadar lemak visceral tinggi bisa sebabkan sakit jantung
- Rayakan Hari Pangan Sedunia 2025, dengan kurangi food waste
- Dinkes Ngawi : Ayam lada hitam dan brokoli diduga penyebab keracunan
- Ini yang terjadi jika makan cokelat sebelum tidur
Resep Populer
Rekomendasi

Pelni jamin menu makan untuk penumpang penuhi standar keamanan pangan

Ahli gizi dorong masyarakat kembali ke pola makan tradisional Asia

Kapolri resmikan 32 SPPG di Jateng dalam rangka dukung program MBG

Pertamina boyong 45 UMKM binaan unggulan dalam ajang TEI 2025

Survei Indostrategi setahun Prabowo ungkap PKG dapat skor tertinggi

Rayakan Hari Pangan Sedunia 2025, dengan kurangi food waste

Peningkatan skala bantuan kemanusiaan PBB di Gaza alami kemunduran

BGN ungkap MBG berhasil dorong lahirnya industri dalam negeri